Sunday, August 3, 2008

Nurita & Rahmah,, nenek sihir : Wenny...

Dahulu kala, hidup seorang pangeran dari kerajaan Bahasa Indonesia dan seorang putri dari kerajaan Bahasa Inggris. Karena putri tersebut menyukai pangeran dari kerajaan Bahasa Indonesia, maka raja dari kerajaan Bahasa Inggris pun mengajukan perjodohan kepada raja dari kerajaan Bahasa Indonesia. Ternyata, pangeran telah menyukai seorang gadis yang berasal dari keluarga yang sederhana. Sehingga raja dari kerajaan Bahasa Indonesia menolak perjodohan pangeran dengan putri itu. Dan akhirnya pangeran dan gadis biasa menikah.


Suatu hari, pangeran dan istri nya sedang berjalan-jalan di tepi pantai. Karena putri dari kerajaan bahasa inggris sakit hati melihat pangeran telah menikahi gadis lain, maka putri pun berniat membunuh gadis tersebut. Namun pangeran berhasil menyelamatkan gadis itu dan pangeran terbunuh saat itu juga.

Istri pangeran sangat sedih setelah pangeran meninggal, dan beberapa tahun kemudian ia pun meninggal dunia. Ia meninggalkan 2 orang anak nya, dan kedua anak tersebut adalah pewaris tahta kerajaan bahasa Indonesia. Anak pertama dinamai Rahmah dan adik nya di namai Nurita

17 tahun kemudian…

Nurita : Duhh~~ bosen banget sihh~~~ (sambil berjalan mengelilingi kamar-kamar di kerajaan tersebut)

Nurita tiba-tiba berhenti saat melihat satu ruangan yang berbeda dari yang lain nya dan memasuki ruangan tersebut.

Nurita : aku nga tau kalo istana papa ada kamar seperti ini.. hmm~~ ( sambil mengelilingi ruangan itu)

Nurita : wahh~~ apa ini??? (mengambil sebuah buku tebal yang sudah tua di atas meja yang terletak di sudut ruangan)

Nurita : hmm~~ buku harian mama yhaa~~ (membaca isi buku)

Kemudian Nurita pun membaca isi buku tersebut dan akhirnya Nurita mengetahui semua kebenaran tentang kematian ayahnya. Nurita lalu bergegas mencari Rahmah, kakak nya...

Nurita : Kak!! ( membangunkan Rahmah yang sedang berbaring d atas kasur) ayo bangun… Kak!! Penting nihhh~~~

Rahmah : …….mmmmm (sedang berbaring di kasur)

Nurita : Kakak kenapa?? ( sambil memeriksa Rahmah) wahh,,badan kakak panas banget… demam?? Hmm~~ benter yhaa kak,,Nurita cari obat dulu…

Rahmah : hati-hati yhaa~~

Nurita : iya kak,,(sambil tersenyum)

Di hutan,,

Nurita : wahh~ ketemu obatnya~~ hehehe,,(sambil memetik daun obat, dan berbalik untuk pulang)

Tidak lama kemudian, di perjalanan….

(putri dari kerajaan bahasa inggris telah menjadi nenek sihir.)

Nenek Sihir : Kamu!!! Kamu putri dari kerajaan bahasa indonesia, bukan??

(sambil membentak)

Nurita : (kaget) i... iyaa~~ ada aa.. apa??

Nenek Sihir : Jangan banyak bertanya!! Sim Salabim!!!! Berubah menjadi kodok!!

Akhirnya Nurita berubah menjadi kodok.

Nenek Sihir : Hahahaha~~ Kamu hanya bisa kembali ke wujudmu yang semula jika ada seseorang yang memegang kalungmu… Hahahahahaha~~

Kemudian nenek sihir pun meninggalkan Nurita yang telah menjadi kodok sedirian di tengah hutan. Tetapi Nurita terus berusaha menemukan jalan kembali ke istana sambil membawa daun obat yang telah di petiknya.

Sesampainya di istana…

Nurita : (sambil mencari kakaknya) kroak… kroak… kroak….

Dengan susah payah ia meloncat ke kamar kakaknya.

(Rahmah sudah sembuh dari sakitnya karena telah lama beristirahat)

Rahmah : (sambil mondar mandir) Nurita mana ya?? Dari tadi pagi pergi mencari obat sampai malam gini belum pulang pulang juga~~

Nurita : (melompat mendekati kakaknya) kroakk... kroak…

Rahmah : (melihat kea rah bawah) ihhh!!!! Mengapa ada kodok di sini??? Tapi mengapa wajah kodok ini seperti wajah adikku yhaa~~ (sambil memperhatikan sang kodok) jangan-jangan~~

Nurita : kroakk… kroakk… (memperhatikan kakaknya)

Rahmah : Kasihan kodok ini~~ (sambil mendekati kodok) ini kan……. Kalung adikku!! Mengapa kodok bisa pakai kalung ini ya? (memegang kalung tersebut)

Tiba-tiba kodok tersebut berubah kembali menjadi Nurita.


Rahmah : HAHHH??? (dengan kaget) Nurita…….???? (bingung)

Nurita : Kak!!! Tidak ada waktu lagi untuk menjelaskan… Ayo kak! Aku tunjukkan buku harian mama…

Mereka pun pergi ke ruanga itu dan membaca buku harian mamanya. Dan mereka juga menemukan peta menuju istana penyihir tersebut yang terselip di buku itu.

Rahmah : Ternyata yang membunuh papa kita adalah dia, putrid yang menjadi nenek sihir itu…

Nurita : Iya kak~~ Dia juga yang menyihirku menjadi kodok…

Kemudian mereka menyusun berbagai rencana untuk mengalahkan penyihir itu. 2 hari kemudian, mereka berhasil menyusup ke istana nenek sihir itu.

(nenek sihir sedang membuat ramuan)

Nenek Sihir : hahahaahaha… Aku akan membuat ramuan yang paling mujarab! Ramuan ini akan kuberikan kepada kedua anak pangeran yang terkutuk itu… Dan akhirnya…. Akhirnyaa~~~ bwahahahaha… nasib mereka akan sama seperti nasib ayah dan ibu mereka… HAHAHA~~

Rahmah dan Nurita : (mendengar percakapan nenek sihir)

Nenek Sihir : (memasukkan bahan-bahan ramuan ke dalam panci) Mana ya bahan-bahannya?? Oh ini dia!! Hahaha!! Sebentar lagi ramuanku akan selesai… Hahahaahha

Secara perlahan-lahan Rahmah dan Nurita menyelinap di balik nenek sihir tersebut dan kemudian mendorong nenek sihir ke dalam perapian.


Rahmah dan Nurita : HIATTT!!!! (sambil mendorong nenek sihir)

Nenek Sihir : AaaRghhhHh!!!! (menjerit kesakitan) Oh papa!! Ohh mama!!! Ohhh Pangeranku~~~~


Dan akhirnya nenek sihir beserta sihirnya lenyap seketika. Rahmah dan Nurita pun hidup berbahagia di istana papa dan mama mereka.


~~~,,~~~


copied from *hansel & grettel*


0 comments: